PROSPEK E-COMMERCE DI
INDONESIA & DUNIA
E-commerce berkembang begitu cepat di seluruh dunia. Dengan masuknya era web
2.0 segala sesuatunya dipermudah. Manusia yang penuh dengan kesibukan,
membutuhkan segala cara yang dapat mempermudah hidup mereka. Salah satunya
berhubungan kegiatan berbelanja. Fenomena belanja daring bukanlah hal yang
baru, namun saat ini semakin berkembang pesat. Dibantu teknologi web 2.0 yang
bersifat interaktif, memungkinkan seseorang untuk berbelanja hanya melalui
rumah, kantor atau dimanapun mereka berada, dan dalam waktu singkat barang yang
mereka inginkan akan sampai di tempat tujuan.
Apalagi saat ini, kenyamanan dan keamanan berbelanja daring semakin
meningkat. Para pengguna tidak perlu takut lagi tertipu dalam berbelanja di
internet. Semakin hari, para pengguna semakin pintar dalam menelaah dan
mempelajari situs penipuan dan sistem pembayaran yang tidak aman. Sistem
pembayaran terpecaya seperti paypal yang digunakan banyak e-commerce salah
satunya adalah ebay sudah menjadi sistem terpercaya saat ini. Pengguna juga
tidak perlu lagi menggunakan credit card, tetapi juga dapat menggunakan
pilihan transfer via ATM. Bagi para pengguna yang masih belum terlalu percaya
dan yakin dengan memasukkan informasi yang berhubungan dengan no rekening atau
no credit card, dapat memilih sistem Cash on Delivery (COD) sebagai sistem
pembayaran. Sistem COD adalah dimana para pengguna akan membayar tunai setelah
menerima barang yang diantarkan langsung oleh kurir. Biasanya COD dapat
dilakukan oleh mereka yang berada di daerah tempat penjual atau pusat e-commerce.
Ketika ada kerusakan terjadi atau produk yang tidak sesuai, para
pengguna dapat melakukan retur. Teknik COD ini juga sudah banyak diterapkan
oleh berbagai e-commerce, seperti Kaskus atau Lazada.
Baru-baru ini terbentuk asosiasi e-commerce di Indonesia. Mereka adalah
Berniaga.com, Bhinneka.com, Blibi.com, Dealgoing.com, Gramedia.com, Kaskus.us,
Multiply.com, Plasa.com, Tokobagus.com dan Tokopedia.com serta anggota asosiasi
ini akan bertambah lagi kedepannya.
7 alasan kuat Anda harus memiliki Website hari ini juga:
1. Memperluas Pangsa Pasar Bisnis Anda
2. Dapat dikunjungi sepanjang waktu (24
Jam)
3. Meningkatkan Kredibilitas Usaha Anda
4. Biaya Promosi Jauh Lebih Murah
5. Menyajikan Informasi Lebih Lengkap
Dan Akurat
6. Riset data pemasaran yang aktual dan
murah
7. Membangun komunikasi pelanggan lebih
efektif
Ada beberapa keunggulan dalam berbelanja di e-commerce :
1. Tidak memerlukan lagi tenaga ekstra untuk datang
ke toko, memilih barang, ataupun mengantri barang. Karena pengguna hanya
membutuhkan laptop, computer, atau tab yang terhubung dengan internet dan
mengakses situs belanja daring yang bersangkutan.
2. Pengguna dapat melihat dan memperbandingkan harga
dengan beberapa toko sekaligus dan berkesempatan menemukan promo yang menarik
dan menguntungkan. Tentunya hal ini sangat mempermudah pengguna untuk tidak
perlu lagi mendatangi satu-satu toko yang produknya ingin dibeli, apalagi
dipersulit jika jarak toko tersebut berjauhan.
3. Kebanyakan e-commerce berbentuk seperti
Departemen Store Online atau sering juga disebut Swalayan Online. Artinya kita
dapat menemukan berbagai produk di situs e-commerce. Mulai dari produk
elektronik, kosmetik, fashion, homeware, otomotif, musik, tersedia hanya dalam
satu halaman website saja.
4. Adanya teknologi web 2.0 memungkinkan
interactivity, user yang sedang mengunjungi salah satu situs belanja daring,
dapat melakukan “obrolan” atau “ chat” dengan customer service langsung
pada saat mereka online (live chat). Selain itu, pengguna juga bisa
meminggalkan komentar, seperti kritik, saran, ataupun pertanyaan, pada setiap
masing-masing produk. Pengguna juga bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan
dari user lain yang menulsikan komentar di setiap produk yang ingin dibeli.
Komentar ini biasanya berkaitan dengan kualitas produk atau pengalaman
berbelanja di situs belanja daring tersebut. Dengan begitu, pengguna dapat
menimbang-nimbang kualitas dan pelayanan dari situs belanja daring tersebut.
Dibalik beberapa keunggulan dari e-commerce, ada beberapa kelemahan situs
online, a.l :
1. Banyaknya kasus penipuan di media internet
yang sedang marak akhir akhir ini, menjadikan belum semua masyarakat menaruh
kepercayaan penuh dalam belanja daring. Situs belanja daring mungkin saat ini
masih dinikmati untuk kalangan menengah ke atas, dan belum merambah ke level
yang di bawahnya. Selain level harga yang belum setara dengan kemampuan ekonomi
masyarakat Indonesia secara keseluruhan, rakyat yang minim pengetahuan akan
belanja di dunia maya lebih mudah tertipu dengan situs- situs penipuan. Hal ini
tentu cukup membahayakan para pengguna.
2. Tingkat keamanan dalam pembayaran produk
online tentu tidak seaman jika anda belanja manual. Ketika ingin mendapatkan
produk pada salah satu situs belanja daring, tentunya pengguna harus membuat
akun dan mencantumkan beberapa informasi, seperti nama, tanggal lahir, jenis
kelamin, dan alamat. Informasi ini dapat disalah gunakan, mengingat cyber
crime sudah semakin merajalela. Satu orang yang berbuat jahat dapat dengan
mudahnya melakukan hack terhadap akun terentu, dan tentunya semakin
berbahaya jika salah satu pengguna onlie sudah pernah melakukan transaksi
pembayaran.
3. Tidak semua situs belanja daring
menerapkan sistem COD. Kelemahannya adalah pengguna tidak bisa melihat dan
menyentuh langsung barang yang diinginkan. Seringkali ketika produk datang,
ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengambilan image produk
di toko online memang selalu terlihat lebih menarik, karena efek pencahayaan,
editan, dan juga model yang digunakan.
Memasuki dunia global saat ini, situs berbasis E-Commerce semakin marak
menjamur. Dunia bisnis versi internet di tanah air pun tidak ketinggalan
berkembang , munculnya portal seperti itu dapat dilihat dalam setiap -pekan,
namun tidak semua penawaran itu sukses disambut para user. Paradigma yang
muncul sekarang ini adalah Customer satisfaction, sehingga perusahaan perlu
memberi prioritas hal ini dalam melakukan bisnis.
Berikut ini ilustrasi inisiatif yang telah dilakukan sebagian negara-negara
Asia yang melakukan pengembangan E-commerce, antara lain :
1. India
Pada tahun 1998 India mencanangkan Project Information Technology Super
Power 2008, dalam waktu 10 tahun India mengharapkan menjadi salah satu
eksportir terbesar di dunia untuk perangkat lunak, beberapa langkah yang
diiakukan antara lain : pengembangan . jaringan infrastruktur telekomunikasi
fiber optic dan sate di seluruh India yang terhubung dengan jaringan
infrastruktur informasi global (Gil). India juga akan mempercepat penggunaan PC
dari 500 orang per PC menjadi 50 orang per PC pada tahun 2008
2. Korea
Memiliki Project Cyber Korea 21 yang bertujuan menjadikan Korea sebagai
salah satu negara berbasis informasi dan pengetahuan. Untuk itu Korea akan
mempercepat pertumbuhan pengguna internet menjadi 100 kali lipat pada tahun
2002 dan pada tahun 2001 paling tidak pengguna internet di Korea sudah harus
mencapai 10 Juta orang. Korea juga mewajibkan penggunaan komputer di
sekolah,juga mengharuskan sektor pemerintahan menggunakart solusi dan aplikasi
E-Government dalam upaya menciptakan pemerintahan yang transparan dan bersih,
melakukan reformasi di bidang – bidang lainnya untuk mengakomodasi interaksi
dan transaksi elektronik.
3. Malaysia
Malaysia dengan vision 2020 mengharapkan pada tahun 2020 akan menjadi salah
satu anggota negara maju dimana teknologi informasi dijadikan sarana strategis
untuk mencapai tujuan tersebut Karena Malaysia membangun Project Multi Media
Supercoridor dengan memprioritaskan pada 7 aplikasi, yaitu : E- Government
Smart School Telemedicine, National Smart Card, E-Commerce, Worldwide
Manufacturing Web dan R&D Web.
4. Philipina
Kebijakan nasional teknologi Philipina bertujuan untuk menjadikan Philipina
sebagai pusat pengetahuan di Asia di awal abad ke 21 ini. Memasuki tahun 2000
Piliphina bertekad membangun infrastruktur telekomunikasi dan jaringan maya ke
seluruh bagian negara khususnya agar mudah diakses oleh pelaku bisnis,
pemerintah, mahasiswa bahkan setiap rumah. Pada tahun 2005 diharapkan
masyarakat philipina sudah menjadikan teknologi informasi sebagai bagian dari
kegiatan sehari-hari.
Di dunia
maya ini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan
individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Sehingga
globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang
menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia
yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor yang
paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi
serta paling cepat tumbuh. Melalui e-commerce, untuk pertama kalinya seluruh
manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama agar dapat
bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.
E-commerce
adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan
diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet
(teknologi berbasis jaringan digital) sebagai media pertukaran barang atau jasa
baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung
(business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini
merupakan hal-hal yang dominan. Dengan aplikasi e-commerce, sebenarnya hubungan
antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor,
rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan
lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to
door, one-to-one relationship). Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu
mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi juga
terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang
perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan
mengimplementasikan sebuah system e-commerce bukanlah merupakan proses instant,
namun merupakan transformasi strategi dan sistem bisnis yang terus berkembang
sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi.
Definisi
E-Commerce
Ecommerce,
atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat
dalam dunia per-internet-an. Penggunaann sistem E-Com, begitu biasanya
Ecommerce disingkat, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak
konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Di Indonesia, sistem
Ecom ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih
menyangsikan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa
Ecommerce yang sebenarnya. Bagi pihak konsumen, menggunakan Ecommerce dapat
membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama
mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan. Selain itu,
harga barang-barang yang dijual melalui Ecommerce biasanya lebih murah
dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang
ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.
Perkembangan
E-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya
Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi
online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat
D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual
bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran
sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/,
tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap
seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang
belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia – yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/.
Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net
Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet.
Indonesia
sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan ecommerce,
untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia.
Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net
Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber
Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel. Kehadiran Ecommerce
sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik
pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan
menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya
dan waktu. Namun sistem E-commerce masih kurang populer, karena banyak pengguna
internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan
mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini,
web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI
Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom,
menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan
telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses
transaksi secara online.
Perkembangan
teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari
dewasa ini. Salah satu bentuk nyatanya adalah bisnis yang memanfaatkan internet
tersebut dinamakan e-commerce, yang merupakan perkembangan dari commerce dengan
menggunakan media elektronik yaitu internet. Walaupun masih banyak para pelaku
bisnis yang belum mengenal betul tentang internet tersebut tetapi karena
desakan bisnis yang semakin mengarah ke media ini, banyak para pelaku bisnis
mulai menggunakan ini.
Keuntunggan
E-Commerce
Adapun
keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini adalah open
platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem
e-commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu
vendor tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari
e-commerce, beberapa mengatakan bahwa e-commerce adalah website yang digunakan
untuk berdagang (semacam storefront), di lain pihak ada yang menghubungkan
e-commerce dengan EDI (electronik data interchange) dan seterusnya. Penggunaann
sistem E-commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak
konsumen, maupun pihak produsen dan penjual. Dengan menggunakan E-Commerce
dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat karena tersedianya informasi
secara menyeluruh di internet sepanjang waktu. Semakin banyak manusia yang
bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti
mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga
mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara. Selain itu, harga
barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya juga tidak jauh beda
dengan harga barang-barang di toko.
Ecommerce
sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini
tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak
fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur
telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat ecommerce
tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di
Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu,
ecommerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di
Indonesia.
Meskipun
relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang
memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar
homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk.
Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di
Indonesia akan membuat ecommerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.
Oleh karena
itu perkembangan E-Commerce di Indonesia tentu harus didukung sebagai
alternatif sistem bisnis yang baru di Indonesia yang sangat sesuai dengan
kondisi jumlah penduduk Indonesia serta iklim bisnis Indonesia. Selain itu
E-Commerce menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan
menengah dan menjadi salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada
karena sistem implementasinya yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang.
Semuanya jika dilakukan tanpa usaha dan kerjasama dari berbagai pihak hanyalah
sia-sia, dengan tekad bersama kita terus mencari jalan untuk mewujudkan apa-apa
yang diidam-idamkan oleh bangsa Indonesia selama ini yaitu semakin berkurangnya
jumlah pengangguran yang ada, semakin berkembangnya usaha industri kecil dan
menengah, meningkatnya pendapatkan dan taraf hidup rakyat serta naiknya tingkat
kecerdasan bangsa Indonesia. Walaupun E-Commerce bukanlah sebuah solusi yang
terbaik, diharapkan dengan pengimplementasian E-Commerce dengan baik dan benar
dapat membantu meringankan dan mengurangi problem serta beban berat yang selama
ini yang telah kita hadapi.
Apa itu
E-Commerce ?
Secara umum
e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi
perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan
menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas,
bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis.
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), adalah sebagai bagian dari
Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic
transmission). Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk
sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya,
penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak
orang.
Penggunaan internet
dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang
dimiliki oleh jaringan internet, yaitu: Internet sebagai jaringan publik yang
sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan
publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.
E-Commerce
juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara
berbelanja atau berdagang secara online atau
direct selling yang memanfaatkan fasilitas
Internet dimana terdapat website yang dapat
menyediakan layanan “get and deliver“.e-Commerce akan merubah
semua kegiatan marketing dan juga sekaligus
memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Perkembangan
E-Commerce Di Indonesia dan Dunia
Indonesia
merupakan salah satu pengguna internet terbesar dunia. Data terbaru dari
Markplus Insight berdasarkan hasil survey di 11 kota besar di Indonesia,
menyebutkan pada tahun 2012 ini, pengguna internet di Indonesia mencapai 61
Juta Jiwa. Naik 10 persen dari tahun 2011, yaitu 55 Juta Jiwa. Sekitar 40%
(24,2 Juta Jiwa) diantaranya adalah didominasi oleh kalangan “Middle Class”
yang rela menghabiskan waktu sampai 3 Jam per hari. Survey tersebut juga
menyebutkan bahwa 95% (58 Juta Jiwa) mengakses internet dari notebook, netbook,
tablet dan perangkat selularnya.
Pengguna
Internet di dunia:
- 1463632361 Jumlah pengguna
Internet di seluruh dunia (Juni 2008).
- 578.538.257 pengguna Internet
di Asia
- 384.633.765 pengguna Internet
di Eropa.
- 248241969 pengguna Internet di
Amerika Utara.
- 139009209 pengguna Internet di
Amerika Latin / Karibia.
- 51.065.630 pengguna Internet di
Afrika
- 41939200 pengguna Internet di
Timur Tengah.
- 20204331 pengguna Internet di
Oseania / Australia.
Data dari
sumber lain, SocialBakers (16/11/2012) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan
pengguna Facebook terbesar ke-4 di Dunia yaitu 50,4 Juta Jiwa, dengan kelompok
terbesar adalah pengguna berusia 18-24 yaitu sebesar 21,7 Juta Jiwa. Sementara
itu, Semiocast menyebutkan data pengguna Twitter Indonesia per Juni 2012
mencapai 29,4 Juta Jiwa.
Tapi
dibanding India, salah satu raksasa ekonomi dunia, penetrasi Indonesia lebih
baik. Asia merupakan kawasan pengguna internet terbesar di dunia, 510 juta,
mengalahkan Eropa dan Amerika Utara. Dari segi jumlah, pengguna internet
Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia setelah Jepang dan Cina.
Tren positif
ini juga mempengaruhi nilai transaksi penjualan online yang tahun 2012 ini
diperkirakan akan mencapai US$ 4,1 Milyar, atau tumbuh 20,5% dari tahun
sebelumnya mencapai US$ 3,6 Milyar atau sekitar 35 Triliun Rupiah. Pada tahun
2011, transaksi didominasi oleh penjualan buku, diikuti dengan pakaian, sepatu,
dan aksesori di peringkat kedua. Selanjutnya tiket pesawat dan reservasi,
barang-barang elektronik, hingga software komputer.
Situs
E-Commerce harus didukung sepenuhnya oleh Mutu Perusahaan. Dalam hal ini
bagaimana suatu situs membangun merek atau reputasi melalui kualitas produk
atau jasa yang ditawarkannya. Faktor Pendukung lainnya adalah Website. Sebuah
Website harus memiliki ciri khas yang berbeda, ditambah interfaceyang userfriendly dapat
membantu konsumen dalam bertransaksi. Kredibilitas pada setiap transaksi
merupakan harga mutlak untuk membangun kepercayaan dan citra suatu produk atau
jasa.
Dengan pasar
250 Juta Jiwa, 15-20% diantaranya adalah pengguna internet, menjadikan
Indonesia adalah market yang sangat potensial. Pasar yang besar didukung dengan
media promosi dan pemasaran produk yang tepat, serta menjadi
pebisnis online yang terpercaya menjadi sebuah tantangan untuk dapat sukses di
dunia E-Commerce.
Perkembangan
e-commerce paling pesat di Indonesia adalah pada 5 tahun terakhir ini, hal ini
disebabkan oleh karena semakin banyak investor asing telah melirik dan
menanamkan modalnya untuk pasar toko online di Indonesia, contohnya seperti, Zalora, FoodPanda, dan Officefab.
Jajaran web toko online ini merupakan kepanjangan tangan dari Rocket Internet
yang bermarkas besar di Jerman, dan telah memiliki website sejenis di 5 negara
di Asia Tenggara salah satunya Indonesia.
Praktisi
e-commerce Aria Rajasa menyatakan bahwa pebisnis yang ingin terjun ke dunia
e-commerce sebaiknnya memperhatikan kepercayaan pelanggan dan kualitas produk.
E-commerce merupakan bisnis jasa di mana kepercayaan pelanggan merupakan aspek
penting. Selain itu, pelaku juga harus selalu memperhatikan kualitas produk.
E-commerce bukanlah sihir di mana sesuatu berjalan otomatis ke arah kesuksesan
dan karena menggeluti e-commerce memerlukan kerja keras.
0 komentar:
Posting Komentar