Cari Blog Ini

PROSPEK E-COMMERCE DI INDONESIA DAN DUNIA

Senin, 01 April 2013

PROSPEK E-COMMERCE DI INDONESIA & DUNIA

E-commerce berkembang begitu cepat di seluruh dunia. Dengan masuknya era web 2.0 segala sesuatunya dipermudah. Manusia yang penuh dengan kesibukan, membutuhkan segala cara yang dapat mempermudah hidup mereka. Salah satunya berhubungan kegiatan berbelanja. Fenomena belanja daring bukanlah hal yang baru, namun saat ini semakin berkembang pesat. Dibantu teknologi web 2.0 yang bersifat interaktif, memungkinkan seseorang untuk berbelanja hanya melalui rumah, kantor atau dimanapun mereka berada, dan dalam waktu singkat barang yang mereka inginkan akan sampai di tempat tujuan.
Apalagi saat ini, kenyamanan dan keamanan berbelanja daring semakin meningkat. Para pengguna tidak perlu takut lagi tertipu dalam berbelanja di internet. Semakin hari, para pengguna semakin pintar dalam menelaah dan mempelajari situs penipuan dan sistem pembayaran yang tidak aman. Sistem pembayaran terpecaya seperti paypal yang digunakan banyak e-commerce salah satunya adalah ebay sudah menjadi sistem terpercaya saat ini. Pengguna juga tidak perlu lagi menggunakan credit card, tetapi juga dapat menggunakan pilihan transfer via ATM. Bagi para pengguna yang masih belum terlalu percaya dan yakin dengan memasukkan informasi yang berhubungan dengan no rekening atau no credit card, dapat memilih sistem Cash on Delivery (COD) sebagai sistem pembayaran. Sistem COD adalah dimana para pengguna akan membayar tunai setelah menerima barang yang diantarkan langsung oleh kurir. Biasanya COD dapat dilakukan oleh mereka yang berada di daerah tempat penjual atau pusat e-commerce.  Ketika ada kerusakan terjadi atau produk yang tidak sesuai, para pengguna dapat melakukan retur. Teknik COD ini juga sudah banyak diterapkan oleh berbagai e-commerce, seperti Kaskus atau Lazada.
Baru-baru ini terbentuk asosiasi e-commerce di Indonesia. Mereka adalah Berniaga.com, Bhinneka.com, Blibi.com, Dealgoing.com, Gramedia.com, Kaskus.us, Multiply.com, Plasa.com, Tokobagus.com dan Tokopedia.com serta anggota asosiasi ini akan bertambah lagi kedepannya.
7 alasan kuat Anda harus memiliki Website hari ini juga:
1.       Memperluas Pangsa Pasar Bisnis Anda
2.       Dapat dikunjungi sepanjang waktu (24 Jam)
3.       Meningkatkan Kredibilitas Usaha Anda
4.       Biaya Promosi Jauh Lebih Murah
5.       Menyajikan Informasi Lebih Lengkap Dan Akurat
6.       Riset data pemasaran yang aktual dan murah
7.       Membangun komunikasi pelanggan lebih efektif
Ada beberapa keunggulan dalam berbelanja di e-commerce :
1.     Tidak memerlukan lagi tenaga ekstra untuk datang ke toko, memilih  barang, ataupun mengantri barang. Karena pengguna hanya membutuhkan laptop, computer, atau tab yang terhubung dengan internet dan mengakses situs belanja daring yang bersangkutan.
2.     Pengguna dapat melihat dan memperbandingkan harga dengan beberapa toko sekaligus dan berkesempatan menemukan promo yang menarik dan menguntungkan. Tentunya hal ini sangat mempermudah pengguna untuk tidak perlu lagi mendatangi satu-satu toko yang produknya ingin dibeli, apalagi dipersulit jika jarak toko tersebut berjauhan.
3.     Kebanyakan e-commerce berbentuk seperti Departemen Store Online atau sering juga disebut Swalayan Online. Artinya kita dapat menemukan berbagai produk di situs ­e-commerce. Mulai dari produk elektronik, kosmetik, fashion, homeware, otomotif, musik, tersedia hanya dalam satu halaman website saja.
4.    Adanya teknologi web 2.0 memungkinkan interactivity, user yang sedang mengunjungi salah satu situs belanja daring, dapat melakukan “obrolan” atau “ chat” dengan customer service langsung pada saat mereka online (live chat). Selain itu, pengguna juga bisa meminggalkan komentar, seperti kritik, saran, ataupun pertanyaan, pada setiap masing-masing produk. Pengguna juga bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan dari user lain yang menulsikan komentar di setiap produk yang ingin dibeli. Komentar ini biasanya berkaitan dengan kualitas produk atau pengalaman berbelanja di situs belanja daring tersebut. Dengan begitu, pengguna dapat menimbang-nimbang kualitas dan pelayanan dari situs belanja daring tersebut.
Dibalik beberapa keunggulan dari e-commerce, ada beberapa kelemahan situs online, a.l :
1.      Banyaknya kasus penipuan di media internet yang sedang marak akhir akhir ini, menjadikan belum semua masyarakat menaruh kepercayaan penuh dalam belanja daring. Situs belanja daring mungkin saat ini masih dinikmati untuk kalangan menengah ke atas, dan belum merambah ke level yang di bawahnya. Selain level harga yang belum setara dengan kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia secara keseluruhan, rakyat yang minim pengetahuan akan belanja di dunia maya lebih mudah tertipu dengan situs- situs penipuan. Hal ini tentu cukup membahayakan para pengguna.
2.      Tingkat keamanan dalam pembayaran produk online tentu tidak seaman jika anda belanja manual. Ketika ingin mendapatkan produk pada salah satu situs belanja daring, tentunya pengguna harus membuat akun dan mencantumkan beberapa informasi, seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan alamat. Informasi ini dapat disalah gunakan, mengingat cyber crime sudah semakin merajalela. Satu orang yang berbuat jahat dapat dengan mudahnya melakukan ­hack terhadap akun terentu, dan tentunya semakin berbahaya jika salah satu pengguna onlie sudah pernah melakukan transaksi pembayaran.
3.       Tidak semua situs belanja daring menerapkan sistem COD. Kelemahannya adalah pengguna tidak bisa melihat dan menyentuh langsung barang yang diinginkan. Seringkali ketika produk datang, ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengambilan image produk di toko online memang selalu terlihat lebih menarik, karena efek pencahayaan, editan, dan juga model yang digunakan.
Memasuki dunia global saat ini, situs berbasis E-Commerce semakin marak menjamur. Dunia bisnis versi internet di tanah air pun tidak ketinggalan berkembang , munculnya portal seperti itu dapat dilihat dalam setiap -pekan, namun tidak semua penawaran itu sukses disambut para user. Paradigma yang muncul sekarang ini adalah Customer satisfaction, sehingga perusahaan perlu memberi prioritas hal ini dalam melakukan bisnis.
Berikut ini ilustrasi inisiatif yang telah dilakukan sebagian negara-negara Asia yang melakukan pengembangan E-commerce, antara lain :
1. India
Pada tahun 1998 India mencanangkan Project Information Technology Super Power 2008, dalam waktu 10 tahun India mengharapkan menjadi salah satu eksportir terbesar di dunia untuk perangkat lunak, beberapa langkah yang diiakukan antara lain : pengembangan . jaringan infrastruktur telekomunikasi fiber optic dan sate di seluruh India yang terhubung dengan jaringan infrastruktur informasi global (Gil). India juga akan mempercepat penggunaan PC dari 500 orang per PC menjadi 50 orang per PC pada tahun 2008
2. Korea
Memiliki Project Cyber Korea 21 yang bertujuan menjadikan Korea sebagai salah satu negara berbasis informasi dan pengetahuan. Untuk itu Korea akan mempercepat pertumbuhan pengguna internet menjadi 100 kali lipat pada tahun 2002 dan pada tahun 2001 paling tidak pengguna internet di Korea sudah harus mencapai 10 Juta orang. Korea juga mewajibkan penggunaan komputer di sekolah,juga mengharuskan sektor pemerintahan menggunakart solusi dan aplikasi E-Government dalam upaya menciptakan pemerintahan yang transparan dan bersih, melakukan reformasi di bidang – bidang lainnya untuk mengakomodasi interaksi dan transaksi elektronik.
3. Malaysia
Malaysia dengan vision 2020 mengharapkan pada tahun 2020 akan menjadi salah satu anggota negara maju dimana teknologi informasi dijadikan sarana strategis untuk mencapai tujuan tersebut Karena Malaysia membangun Project Multi Media Supercoridor dengan memprioritaskan pada 7 aplikasi, yaitu : E- Government Smart School Telemedicine, Na­tional Smart Card, E-Commerce, Worldwide Manufacturing Web dan R&D Web.
4. Philipina
Kebijakan nasional teknologi Philipina bertujuan untuk menjadikan Philipina sebagai pusat pengetahuan di Asia di awal abad ke 21 ini. Memasuki tahun 2000 Piliphina bertekad membangun infrastruktur telekomunikasi dan jaringan maya ke seluruh bagian negara khususnya agar mudah diakses oleh pelaku bisnis, pemerintah, mahasiswa bahkan setiap rumah. Pada tahun 2005 diharapkan masyarakat philipina sudah menjadikan teknologi informasi sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari.

Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Sehingga globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Melalui e-commerce, untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama agar dapat bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.
E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai media pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Dengan aplikasi e-commerce, sebenarnya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan sebuah system e-commerce bukanlah merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi.
Definisi E-Commerce
Ecommerce, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia per-internet-an. Penggunaann sistem E-Com, begitu biasanya Ecommerce disingkat, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Di Indonesia, sistem Ecom ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih menyangsikan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa Ecommerce yang sebenarnya. Bagi pihak konsumen, menggunakan Ecommerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui Ecommerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.
Perkembangan E-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia – yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet.
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan ecommerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel. Kehadiran Ecommerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu. Namun sistem E-commerce masih kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari dewasa ini. Salah satu bentuk nyatanya adalah bisnis yang memanfaatkan internet tersebut dinamakan e-commerce, yang merupakan perkembangan dari commerce dengan menggunakan media elektronik yaitu internet. Walaupun masih banyak para pelaku bisnis yang belum mengenal betul tentang internet tersebut tetapi karena desakan bisnis yang semakin mengarah ke media ini, banyak para pelaku bisnis mulai menggunakan ini.
Keuntunggan E-Commerce
Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini adalah open platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem e-commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu vendor tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-commerce, beberapa mengatakan bahwa e-commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang (semacam storefront), di lain pihak ada yang menghubungkan e-commerce dengan EDI (electronik data interchange) dan seterusnya. Penggunaann sistem E-commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual. Dengan menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu. Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya juga tidak jauh beda dengan harga barang-barang  di toko.
Ecommerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat ecommerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, ecommerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat ecommerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.
Oleh karena itu perkembangan E-Commerce di Indonesia tentu harus didukung sebagai alternatif sistem bisnis yang baru di Indonesia yang sangat sesuai dengan kondisi jumlah penduduk Indonesia serta iklim bisnis Indonesia. Selain itu E-Commerce menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah dan menjadi salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada karena sistem implementasinya yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang. Semuanya jika dilakukan tanpa usaha dan kerjasama dari berbagai pihak hanyalah sia-sia, dengan tekad bersama kita terus mencari jalan untuk mewujudkan apa-apa yang diidam-idamkan oleh bangsa Indonesia selama ini yaitu semakin berkurangnya jumlah pengangguran yang ada, semakin berkembangnya usaha industri kecil dan menengah, meningkatnya pendapatkan dan taraf hidup rakyat serta naiknya tingkat kecerdasan bangsa Indonesia. Walaupun E-Commerce bukanlah sebuah solusi yang terbaik, diharapkan dengan pengimplementasian E-Commerce dengan baik dan benar dapat membantu meringankan dan mengurangi problem serta beban berat yang selama ini yang telah kita hadapi.
Apa itu E-Commerce ?
Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), adalah sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission). Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang.
Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu: Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.
E-Commerce  juga  dapat didefinisikan  sebagai  suatu  cara berbelanja  atau  berdagang  secara online  atau  direct selling  yang  memanfaatkan  fasilitas  Internet  dimana  terdapat  website  yang  dapat menyediakan layanan “get and deliver“.e-Commerce  akan  merubah  semua  kegiatan  marketing  dan  juga  sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).

Perkembangan E-Commerce Di Indonesia dan Dunia
Indonesia merupakan salah satu pengguna internet terbesar dunia. Data terbaru dari Markplus Insight berdasarkan hasil survey di 11 kota besar di Indonesia, menyebutkan pada tahun 2012 ini, pengguna internet di Indonesia mencapai 61 Juta Jiwa. Naik 10 persen dari tahun 2011, yaitu 55 Juta Jiwa. Sekitar 40% (24,2 Juta Jiwa) diantaranya adalah didominasi oleh kalangan “Middle Class” yang rela menghabiskan waktu sampai 3 Jam per hari. Survey tersebut juga menyebutkan bahwa 95% (58 Juta Jiwa) mengakses internet dari notebook, netbook, tablet dan perangkat selularnya.
Pengguna Internet di dunia:
  1. 1463632361 Jumlah pengguna Internet di seluruh dunia (Juni 2008).
  2. 578.538.257 pengguna Internet di Asia
  3. 384.633.765 pengguna Internet di Eropa.
  4. 248241969 pengguna Internet di Amerika Utara.
  5. 139009209 pengguna Internet di Amerika Latin / Karibia.
  6. 51.065.630 pengguna Internet di Afrika
  7. 41939200 pengguna Internet di Timur Tengah.
  8. 20204331 pengguna Internet di Oseania / Australia.
Data dari sumber lain, SocialBakers (16/11/2012) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar ke-4 di Dunia yaitu 50,4 Juta Jiwa, dengan kelompok terbesar adalah pengguna berusia 18-24 yaitu sebesar 21,7 Juta Jiwa. Sementara itu, Semiocast menyebutkan data pengguna Twitter Indonesia per Juni 2012 mencapai 29,4 Juta Jiwa.
Tapi dibanding India, salah satu raksasa ekonomi dunia, penetrasi Indonesia lebih baik. Asia merupakan kawasan pengguna internet terbesar di dunia, 510 juta, mengalahkan Eropa dan Amerika Utara. Dari segi jumlah, pengguna internet Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia setelah Jepang dan Cina.
Tren positif ini juga mempengaruhi nilai transaksi penjualan online yang tahun 2012 ini diperkirakan akan mencapai US$ 4,1 Milyar, atau tumbuh 20,5% dari tahun sebelumnya mencapai US$ 3,6 Milyar atau sekitar 35 Triliun Rupiah. Pada tahun 2011, transaksi didominasi oleh penjualan buku, diikuti dengan pakaian, sepatu, dan aksesori di peringkat kedua. Selanjutnya tiket pesawat dan reservasi, barang-barang elektronik, hingga software komputer.
Situs E-Commerce harus didukung sepenuhnya oleh Mutu Perusahaan. Dalam hal ini bagaimana suatu situs membangun merek atau reputasi melalui kualitas produk atau jasa yang ditawarkannya. Faktor Pendukung lainnya adalah Website. Sebuah Website harus memiliki ciri khas yang berbeda, ditambah interfaceyang userfriendly dapat membantu konsumen dalam bertransaksi. Kredibilitas pada setiap transaksi merupakan harga mutlak untuk membangun kepercayaan dan citra suatu produk atau jasa.
Dengan pasar 250 Juta Jiwa, 15-20% diantaranya adalah pengguna internet, menjadikan Indonesia adalah market yang sangat potensial. Pasar yang besar didukung dengan media  promosi dan pemasaran produk yang tepat, serta menjadi pebisnis online yang terpercaya menjadi sebuah tantangan untuk dapat sukses di dunia E-Commerce.
Perkembangan e-commerce paling pesat di Indonesia adalah pada 5 tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh karena semakin banyak investor asing telah melirik dan menanamkan modalnya untuk pasar toko online di Indonesia, contohnya seperti, Zalora, FoodPanda, dan Officefab. Jajaran web toko online ini merupakan kepanjangan tangan dari Rocket Internet yang bermarkas besar di Jerman, dan telah memiliki website sejenis di 5 negara di Asia Tenggara salah satunya Indonesia.
Praktisi e-commerce Aria Rajasa menyatakan bahwa pebisnis yang ingin terjun ke dunia e-commerce sebaiknnya memperhatikan kepercayaan pelanggan dan kualitas produk. E-commerce merupakan bisnis jasa di mana kepercayaan pelanggan merupakan aspek penting. Selain itu, pelaku juga harus selalu memperhatikan kualitas produk. E-commerce bukanlah sihir di mana sesuatu berjalan otomatis ke arah kesuksesan dan karena menggeluti e-commerce memerlukan kerja keras.

0 komentar:

Posting Komentar